Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

//

Breaking News:

latest

Dekan Fakshi dan Ketua Prodi HPI Hadiri Bimtek Strategi Jitu Menuju Akreditasi Unggul

  Fakshi IAIN Parepare -- Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Parepare menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Akreditasi Internasional yang diik...

 

Fakshi IAIN Parepare -- Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Parepare menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Akreditasi Internasional yang diikuti oleh 46 peserta, termasuk Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) dan Ketua Program Studi (Prodi) Hukum Pidana Islam (HPI). Kegiatan itu digelar di salah satu ruang pertemuan di Makassar, Selasa, 13 Agustus 2024.

Acara itu bertujuan untuk mempersiapkan strategi dalam meraih akreditasi unggul bagi perguruan tinggi dan program studi di IAIN Parepare.

Dalam Bimtek yang dihadiri oleh unsur pimpinan, termasuk Rektor IAIN Parepare, Prof. Dr. Hannani, dan para Wakil Rektor, hadir pula Dekan Fakshi, Dr. Rahmawati, serta Ketua Prodi HPI, Andi Marlina, MH. Dari 33 Ketua Prodi yang diundang, hanya 30 yang hadir. 

Prof. Dr. Slamet Wahyudi, S.T., M.T., anggota Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) hadir sebagai narasumber untuk memberikan arahan terkait strategi akreditasi.

Dekan Fakshi IAIN Parepare, Dr Rahmawati mengungkapkan bahwa banyak arahan dan trik yang disampaikan pemateri selama Bimtek, terutama dalam strategi meraih akreditasi unggul. "Dalam persiapan akreditasi, perlu diperhatikan dokumen penting serta laporan LED yang harus mengikuti siklus penjaminan mutu, mulai dari penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, hingga peningkatan," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa setiap kriteria dalam penjaminan mutu harus dijabarkan dengan detail, baik dalam latar belakang, kebijakan, maupun strategi pencapaian standar. Pengendalian dilakukan melalui Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) untuk menindaklanjuti kekurangan dan hasil evaluasi. "Jika indikator kinerja utama (IKU) dan tambahan (IKT) sudah tercapai, maka harus ditingkatkan, misalnya melalui benchmarking," tutup Dr. Rahmawati dengan optimisme bahwa proses asesmen lapangan (AL) nanti akan berjalan lancar dan mendapatkan nilai maksimal. (alf)

Tidak ada komentar

Profil