FAKSHI IAIN Parepare - Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Islam (DEMA FAKSHI) IAIN Parepare menggelar kegiatan Talkshow s...
FAKSHI IAIN Parepare - Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Islam (DEMA FAKSHI) IAIN Parepare menggelar kegiatan Talkshow serta dilanjutkan dengan Buka puasa bersama dan Tabligh Akbar. Acara ini diselenggarakan pada Minggu (10/04/2022) bertempat di pelataran parkir FAKSHI yang dihadiri oleh peserta mahasiswa dari berbagai program studi lingkup IAIN Parepare, mahasiswa Institut Andi Sapada, dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Parepare.
Asfiani sebagai ketua DEMA FAKSHI mengatakan
tujuan digelarnya kegiatan ini adalah untuk menjaga dan menjalin silaturahmi
khususnya dilingkup keluarga besar FAKSHI dan teman – teman UKK/UKM yang berada
diIAIN Parepare sesuai dengan tema
tabligh akbar yang diusung yaitu Merajut
Ukhuwah di Bulan suci Ramadhan. Sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat
mempererat rasa persaudaraan antara sesama umat muslim.
Dr. Hj. Rusdaya Basri, Lc.,M.Ag selaku Dekan FAKSHI dan juga sebagai pemateri talkshow
memberikan materi dengan tema Ramadhan
Madrasah Istimewa. Ia mengutarakan ramadhan
merupakan madrasah yang istimewa untuk menempa,mendidik, dan membimbing jiwa
manusia menuju insan mulia.
Keutamaan pada bulan ramadhan adalah dapat
membentuk karakter insan untuk senantiasa sabar dan bersyukur; Amanah dan
jujur; serta menumbuhkan sikap disiplin dalam pengunaan waktu.
Setelah sesi talkshow, acara kemudian dilanjutkan dengan
buka puasa bersama dan shalat isya dan tarwih secara berjamaah.
Puncak acara pada pergelaran kegiatan ini
adalah Tabligh akbar dengan mengundang penceramah M. Farid Wajedy Nursyamsi,
S.Pd.i.,M.Pd.i. yang mengusung tema Merajut
Ukhuwah di Bulan Suci Ramadhan. Pesan yang disampaikan penceramah dalam
ceramahnya adalah pada bulan ramadhan selain kita menahan haus dan lapar kita
juga mesti menjaga lisan kita untuk tidak mengotori bulan ini dengan
mengeluarkan kata – kata yang tidak pantas seperti berbuat ghibah ataupun
mengarah ke fitnah. Yang mestinya kita bisa menggunakan lisan kita ini dengan
membaca al qur’an dan berzikir. (nhg/da)
Sumber : iainpare.ac.id
Tidak ada komentar