Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

//

Breaking News:

latest

Happydemi: Cerita Mahasiswa Semester Akhir FAKSHI

  FAKSHI, 21/1/2021. Pandemi Covid-19 telah mengubah kehidupan kampus. Sebelum pandemi, kampus selalu ramai dipenuhi kegiatan diskusi di kel...


 

FAKSHI, 21/1/2021. Pandemi Covid-19 telah mengubah kehidupan kampus. Sebelum pandemi, kampus selalu ramai dipenuhi kegiatan diskusi di kelas, kepanitiaan kampus, dan kegiatan ekstrakulikuler lainnya. Namun, selama pandemi semua itu berubah kebalikannya menjadi sepi sunyi di mana-mana.

Pandemi juga memunculkan fenomena adaptasi bagi kampus, tanpa terkecuali di lingkungan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (FAKSHI). Fakultas beradaptasi dengan mengikuti kaidah-kaidah “Covid-19”, wajib protokol kesehatan. Menggunakan masker di kampus bahkan sudah menjadi habit (kebiasaan) civitas akademika.  

Sebagai mekanisme adaptasi, pendekatan alternatif dijadikan kebijakan. Fakultas memberi ruang bagi layanan administrasi mahasiswa akhir. Namun, sekali lagi layanan yang diberikan tetap wajib mengikuti kaidah-kaidah “Covid-19”. Misalnya, penerimaan naskah skripsi, proposal, dan pengurusan SK Penguji. Ini dilakukan untuk mereduksi timbulnya persepsi negatif dari para pemangku kepentingan. Tidak saja dari persepsi mahasiswa, tetapi juga orang tua mahasiswa sebagai pengguna jasa pendidikan.   

Kita tentu berharap mahasiswa bisa lulus tepat waktu. Orang tua pun merasa senang dan bahagia. Singkat kata, situasi pandemi ini bisa berubah menjadi happydemi. Ada akhir yang bahagia, utamanya bagi mereka mahasiswa tingkat akhir.

Tim jurnalis FAKSHI akhirnya melakukan wawancara singkat kepada salah satu mahasiswa. Dia adalah Ismayani, mahasiswa yang sementara menyusun tugas akhir dari Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah) Angkatan 2016. Berikut ini adalah petikan wawancara kami dengan mahasiswa itu.

Apa perubahan yang anda lihat di kampus sebelum dan sesudah pandemi?

“Kalau sebelum pandemi kampus ramai yah. Akses ke dosen itu lebih mudah. Sekarang berbeda, situasi pandemi ini akses dan ruang kerja kita terbatas.”

Ada tantangan dengan akses terbatas itu?

“Tantangannya untuk kami agak berat yah. Terutama bagi kami mahasiswa akhir itu untuk konsulnya (konsultasi ke dosen pembimbing). Dulu kita konsul langsung face to face, bawa buku kontrol. Sekarang lewat sisfo, jadi terbatas ketemu face to face. Ada transformasi dari sistem lama ke sistem baru. Untuk mahasiswa akhir seperti kami ada juga yang kurang begitu paham bagaimana sistem operasional dari sisfo itu.”

Bagaimana dengan layanan administrasi fakultas di masa pandemi sekarang?  

“Ada pembatasan jam dan sistemnya online. Tapi tetap dipermudah, admin biasanya menginfokan lewat  WhatsApp (WA). Tapi itu dia kendalanya di sisfo baru, ada beberapa teman yang saya dengar kurang memahami operasional penggunaannya.”

Ada saran atau harapan anda untuk pengelola?

“Kalau bisa lebih diperhatikanlah mahasiswa akhir. Terutama ini yang mau cepat-cepat selesai. Apalagi masa pandemi ini, selain dari faktor ekonomi keluarga, terus mau diselesaikan juga cepat. Harapannya kalau bisa diperpanjang waktu pembayaran atau ada kompensasi pembayaran begitulah.”

Ada target kapan mau selesai? “Bulan ini (Januari) targetnya. Insya Allah.”

Demikianlah wawancara singkat kami dengan salah satu mahasiswa akhir di lingkungan FAKSHI. Semoga informatif. (c/app/usm/mm).

* Penulis: Adhitia P.Putra, Usman.

* Editor: Muh. Munzir.

Tidak ada komentar

Profil